5 Generasi Muda Penerus Crazy Rich Indonesia | Ganteng dan Berani, Bismillah Dapat Saham
Siapa yang tidak kenal dengan konglomerat di Indonesia dari Grup Djarum, Grup Salim, hingga Grup Bakrie.
Lambat laun keluarga konglomerat ini mulai menggeser kepemimpinan ke generasi kedua dan ketiga.
Hal ini terlihat melalui kemunculan tokoh-tokoh muda dan pemberani yang kini tampil di depan publik dan menduduki sejumlah posisi strategis.
Dapat dikatakan bahwa ketika mereka mencapai generasi ketiga, para konglomerat Indonesia ini telah berhasil mempertahankan bisnis dan kekayaan mereka.
Tentu tidak mudah bagi keluarga konglomerat untuk melanjutkan usahanya hingga mencapai generasi kedua, karena banyak yang gagal.
Berpenampilan muda, tampan, dan pemberani, anak-anak Crazy Rich Indonesia generasi ketiga ini cukup lekat dengan gaya kerja para milenial masa kini. Menurut _CNBC, siapa mereka?
1. Armand Wahyudi Hartono
Armand Wahyudi Hartono adalah putra dari orang terkaya di Republik Indonesia, siapa lagi selain Robert Budi Hartono.
Pemilik PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ini juga merupakan cucu dari Oei Wie Gwan, pendiri perusahaan rokok Djarum dan Hartono Group.
Saat ini beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Melansir dari wallmine.com, Armand kuliah di California State University pada 1996.
Selanjutnya, beliau mengejar gelar Master of Science di bidang Engineering Economic-Systems and Operations Research di Stanford University pada tahun 1997.
Armand kemudian bekerja sebagai analis untuk Riset Kredit Global dan Perbankan Investasi di JP Morgan Singapura (1997-1998).
Tidak memegang posisi di perusahaan orang tua dan kakeknya? Tentu saja, ia pernah menjabat berbagai posisi manajerial di PT Djarum (1998-2004).
2. Anderson Tanoto
Anderson Tanoto adalah putra bungsu atau putra keempat dari Sukanto Tanoto, konglomerat Indonesia yang menempati peringkat ke-25 di Forbes.
Dia melanjutkan jejak ayahnya di Royal Golden Eagle (sebelumnya Raja Garuda Emas), sebuah perusahaan industri berbasis sumber daya global.
Pada tahun 2013, Anderson menjadi Direktur di Royal Golden Eagle (RGE). Meski begitu, Anderson tidak langsung didapuk di posisi terpenting.
Beliau awalnya adalah asisten manajer di pabrik kertas RGE di Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau.
Beliau adalah lulusan Bachelor of Science di bidang Ekonomi dari Wharton School, University of Pennsylvania.
Dia bekerja selama 2 tahun di perusahaan konsultan Global Bain & Company SE Asia Inc di Singapura, perusahaan ini berfokus pada produk konsumen serta layanan keuangan.
Anderson adalah anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation, sebuah organisasi filantropi independen yang berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat. Keren bukan?
3. Axton Salim
Axton Salim adalah putra pertama dari konglomerat Indonesia Anthony Salim dan cucu dari Sudono Salim, pendiri Salim Group.
Saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sejak 2009.
Axton yang merupakan lulusan University of Colorado, Amerika Serikat ini siap menggantikan posisi ayahnya.
Tentu prosesnya tidak instan, setelah lulus dari jurusan Science Business Administration, Axton berangkat ke Singapura untuk bekerja di Credit Suisse.
Pada tahun 2004 ia baru bergabung dengan Salim Group. Karirnya di perusahaan keluarga dimulai dari PT Indofood Fritolay Makmur sebagai Manajer Pemasaran.
Selanjutnya, beliau dipromosikan menjadi asisten CEO di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Pada tahun 2009, Axton Salim dipromosikan dan resmi menjadi direktur di PT Indofood CBP Sukses Makmur.
Selama memimpin Indofood, ia kerap melakukan inovasi berbagai rasa dari produk paling terkenal dari Indofood, yaitu Indomie. Jadi, sudah tahu ingin menyarankan ide rasa Indomie kepada siapa?
4. Anindya Bakrie
Siapa yang tidak mengenal sosok ini? Anak pertama dari Aburizal Bakrie dan adik ipar Nia Ramadhani.
Anindya Bakrie diangkat sebagai komisaris utama PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan infrastruktur milik Grup Bakrie.
Anin mengatakan generasi pertama dan kedua Bakrie & Brothers fokus pada bisnis berbasis sumber daya alam dan perdagangan ekspor-impor.
“Tapi saat ini berbeda, ini alasan yang sama mengapa pemegang saham menginginkan saya ada di sana, karena pengalaman saya di bidang yang fokus pada sektor konsumer,” kata Anin.
BNBR di bawah kepemimpinan Anindya Bakrie mulai terlihat cukup menjanjikan, karena kinerja perusahaan yang sebelumnya mulai menurun mulai membaik.
Selain menjabat sebagai Direktur Utama BNBR, beliau merupakan lulusan Stanford Business School dan juga menjabat sebagai Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).
Sumber :
- https://dolanyok.com/yowhatsapp/
- https://dolanyok.com/nama-ff-keren/
- https://www.dosenpendidikan.co.id/nama-ff-keren/
- https://www.gurupendidikan.co.id/nama-ff-keren/
- https://www.dosenmatematika.co.id/perkalian-bersusun/
- https://pendidikan.co.id/pengertian-syair/
- https://www.ilmubahasainggris.com/story-telling/
- https://www.sekolahbahasainggris.co.id/kumpulan-panggilan-untuk-ibu/
- https://www.kakakpintar.id/soal-past-future-obligation-necessity/
- https://ruangseni.com/adjective-clauses-with-who-which-and-that/
- https://merkbagus.id/merk-garam/
- https://minglebox.com/ukuran-kertas-f4/
- https://www.sudoway.id/setting-nox-agar-tidak-lag/
- https://www.atursaja.com/1884/10-cara-transfer-dari-bri-ke-bni/
- https://www.atursaja.com/2292/5-aplikasi-sadap-hp-terbaik-pasti-berhasil/
- https://www.atursaja.com/2285/cara-mengetahui-password-wifi-yang-sudah-terhubung/
- https://www.atursaja.com/1292/aplikasi-recovery-data-terbaik/
- https://www.atursaja.com/1877/cek-saldo-bri-online-dan-sms-banking/
- https://www.atursaja.com/1323/begini-2-cara-isi-saldo-paypal-paling-mudah/
- https://www.atursaja.com/1077/cari-modal-usaha-gratis/
- https://www.atursaja.com/2273/penjelasan-lengkap-rumus-akar-di-excel/