Sistem penentuan RAB Renovasi Rumah
Harap dicatat bahwa ada sistem berbeda yang dapat digunakan untuk membuat RAB saat merenovasi rumah. Setiap pemilik apartemen perlu mengetahui dan memahami sistem mana yang akan digunakan. Tiga sistem yang umum dipilih adalah:
1. Sistem unit artikel
Ada pemilik rumah yang lebih memilih membuat RAB dengan sistem satuan komoditi. Dengan cara ini, semua kebutuhan nantinya dirinci dan dibandingkan dengan harga pasar. Pemilihan material juga dilihat dari segi kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan.
2. Sistem per meter persegi
Berikutnya adalah sistem yang lebih cocok untuk orang sibuk. Jika spesifikasi kebutuhan terasa terlalu panjang bagi Anda, sebaiknya gunakan sistem meter persegi.
Perhitungan dilakukan dengan mengukur luas rumah yang akan direnovasi. Kemudian membuat total biaya sesuai dengan harga standar saat ini.
3. Sistem Volume/Layanan Harian
Terakhir ada sistem yang lebih umum digunakan dalam pembuatan RAB, baik itu merenovasi atau membangun rumah baru.
Sistem ini lebih menekankan pada biaya yang digunakan untuk membayar pekerja renovasi, dapat berupa jasa harian atau borongan. Selain itu, area yang dirawat juga diperhatikan.
Contoh RAB untuk renovasi rumah
Contoh rencana anggaran renovasi rumah diberikan pada pembahasan selanjutnya. Padahal, perhitungan ini harus disesuaikan dengan sifat perubahan yang akan dilakukan.
Sebagai ilustrasi, Anda dapat melihat detail berikut:
1. Merombak rumah sederhana
Bagi yang baru membeli rumah baru pasti membutuhkan modifikasi di beberapa bagian untuk menyesuaikan dengan kenyamanan dan kebutuhan penghuninya. Dalam kasus apartemen sederhana, mungkin perlu menambahkan area tertentu yang memerlukan perbaikan. Anda juga bisa memperluas dapur agar bisa dipadukan dengan ruang makan. Perkiraan anggaran adalah:
Pekerjaan awal: Rp 2.200.000.
Karya mural: Rp 18.000.000.
Batas atas: Rp 1.090.000.
Atap: Rp 7.500.000.
Pekerjaan dapur: Rp 12.080.000.
Pemasangan keramik: Rp 1.500.000.
Pintu dan jendela: Rp 2.050.000.
Instalasi Listrik: Rp720.000.
Sanitasi: Rp 1.400.000.
Jumlah: Rp 46.540.000.
Baca juga rekomendasi jasa arsitek di Jogja
2. Renovasi dan perluasan properti
Jika Anda berencana merenovasi dengan memperluas luas rumah, maka perhitungannya juga berbeda. Misalkan Anda memiliki apartemen seluas 36 m². Kemudian anda ingin menambah luas bangunan sebesar 30m2, dimana harga tanah per meter persegi adalah Rp 2.500.000. Jika menggunakan sistem pelayanan grosir dengan harga Rp. 2.000.000, perhitungannya sebagai berikut:
Total: (jasa grosir x area perumahan) + (tarif tanah /m² x luas tanah)=(2.000.000 x 36) + (2.500.000 x 30)=72 juta + 75 juta=147 juta rupiah.
Tetapi jika Anda menggunakan sistem borongan harian, biaya bahan plus pengrajin adalah rumusnya. Kemudian dijumlahkan lagi dengan hasil perkalian antara inci dasar dan luasnya.
3. Renovasi dengan menambah lantai
Jika jenis inovasi yang dilakukan adalah penambahan lantai, rumusnya adalah mengalikan jumlah lantai, luas rumah dan harga per m².
Misalnya, satu lantai akan terdiri dari dua lantai dengan luas 36 m². Selain itu, harga per meternya adalah Rp 2.500.000. Perkiraan anggaran adalah 2 x 36 x 2.500.000 = 180.000.000 rupee.
Jadi, contoh rencana anggaran renovasi rumah terdiri dari berbagai jenis kebutuhan. Sebelum membuat RAB, sebaiknya tentukan sistem mana yang akan dipilih saat proses renovasi.
Setelah perkiraan biaya dihitung, sebaiknya sisihkan 10-15% dari total anggaran untuk pengeluaran tak terduga.
Kebutuhan penyusunan RAB renovasi rumah dapat Anda lihat secara lengkap pada kolom Jasa Desain RAB, dan membutuhkan waktu 3 jam untuk menyiapkan draft anggaran, tentunya hal ini dikerjakan langsung oleh tim kontraktor Teknik Sipil yang berpengalaman.
Demikian pembahasan mengenai penataan biaya renovasi rumah. Kami berkomitmen untuk menjadi mitra terbaik bagi Anda termasuk menawarkan harga terbaik dan termurah. Anda dapat mendiskusikan hal ini dengan tim kami sebelumnya.
Sumber :